News

SIANG itu, Rabu (22/2/12), wajah Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II), RJ Lino, tampak berseri-seri. Berbagai pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers di Hotel Mulia Senayan, tentang kinerja Pelindo II sepanjang tahun 2011 dijawabnya dengan penuh semangat. Sesekali Direktur Operasi dan Teknik Ferialdy Noerlan serta Direktur Personalia dan Umum Mulyono juga menjawab pertanyaan para wartawan. Hari itu, Lino memang pantas gembira. Pasalnya, sepanjang tahun 2011, Pelindo II berhasil membukukan pendapatan Rp 5,12 triliun atau meningkat 33 persen dari tahun sebelumnya.

Dia pun berharap tahun 2012 pendapatan perusahaan operator pelabuhan itu meningkat lebih besar lagi. Yang menarik, selain langkah inovatif dalam bentuk mutu layanan, upaya peningkatan kinerja juga diwujudkan dalam spirit perusahaan berupa peluncuran secara resmi logo IPC sebagai identitas korporasi baru sejak Februari 2012.

Peluncuran logo tersebut dimaksudkan sebagai upaya mengukuhkan semangat menjadi perusahaan penyedia layananan kepelabuhanan yang efisien dan moderen guna menjadikan operator pelabuhan kelas dunia. Dengan identitas baru tersebut, Lino berharap gerak perusahaan bisa dipacu (energize) lebih cepat lagi dalam melayani para pengguna jasa di pelabuhan. Apalagi sebagai mata rantai utama sistem logistik nasional, pelabuhan memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran arus barang. Apresiasi Kinerja IPC yang moncer tahun 2011 kembali bisa diraih tahun 2012. Sepanjang tahun tersebut, Pelindo II berhasil membukukan pendapatan hingga 5,632 triliun atau naik 27% dari tahun sebelumnya. Sementara dari sisi penerimaan laba mencapai 1,790 triliun atau meningkat 21% dari tahun sebelumnya. “Arus peti kemas tercatat sebanyak 6.445.791 TEUs atau naik sebesar 9% dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 5.918.797 TEUs,” tutur Lino dalam acara konferensi pers mengenai kinerja Pelindo II sepanjang tahun 2012. Sedangkan arus barang yang berhasil ditangani terlihat pada data yang diperoleh dari Pelabuhan Tanjung Priok, yakni dari 53,2 juta ton pada tahun 2011 menjadi 61,3 juta ton pada tahun 2012 atau meningkat sekitar 15%. Jumlah tersebut berasal dari perdagangan impor sebanyak 18,8 juta ton, ekspor 5,05 juta ton dan barang antar pulau yang dimuat (outbound) 18,8 juta ton serta barang antar pulau yang dibongkar (in-bound) 18,5 juta ton. Hitungan kuantitatif yang menunjukkan peningkatan kinerja IPC hingga tahun 2012 mendapat apresiasi positif dari Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Logistik dan Intermoda Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anwar Sata. Dia menilai hal tersebut tidak terlepas dari berbagai terobosan yang dilakukan manajemen IPC dalam meningkatkan mutu pelayanan. “Pelabuhan Tanjung Priok sudah banyak melakukan investasi untuk pembenahan infrastruktur, sistem maupun alat,” katanya. Dengan berbagai langkah tersebut, pelayanan terhadap para pengguna jasa pun menjadi lebih meningkat lagi. Yang justeru disayangkan, kondisi di jalan raya di luar pelabuhan yang seringkali mengalami kemacetan. Karena itu, Anwar berharap pemerintah lebih cepat lagi melakukan pembenahan infrastruktur jalan raya agar pengiriman logistik tidak terganggu. Pernyataan yang sama juga diungkapkan Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta, Gemilang Tarigan. Dia menilai pelayanan pelabuhan semakin baik. Salah satunya dengan diresmikannya Autogate System pada bulan Januari lalu di JICT yang telah berdampak positif terhadap percepatan pelayanan di gate. Selama ini, menurutnya, persoalan yang belum terurai di bidang transportasi adalah kemacetan yang semakin parah di jalan raya.. “Ini sangat berpengaruh sekali terhadap ritasi angkutan kita dari dan menuju pelabuhan,” ungkapnya. Tarigan berharap para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun di pelabuhan untuk duduk bersama merumuskan cara memecahkan persoalan kemacetan tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam sebuah wawancara dengan Shippingindonesia,com menyatakan pemerintah mendukung langkah-langkah yang dilakukan pengelola pelabuhan termasuk IPC sebagai langkah-langkah akselerasi penerapan sistem logistik nasional. Menurut Wamen, sebagai regulator, pemerintah sudah mencanangkan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang bertujuan mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi melalui pengembangan delapan program utama. Kedelapan program dimaksud meliputi sektor industri manufaktur, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata. Ekspektasi Dari tahun ke tahun, arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok terus menunjukkan peningkatan rata-rata 26 persen setiap tahun. Peningkatan juga terjadi pada arus petikemas internasional dan domestik. Tahun 2012 arus petikemas mencapai 6,4 juta TEUs atau meningkat 9% dari tahun 2011 sebanyak 5,9 juta TEUs. Dengan menggunakan peningkatan rata-rata 26 persen, sangat mungkin tahun 2013 arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 8 juta TEUS atau melampaui kapasitas saat ini sebesar 7 Juta TEUS. Itu berarti, pekerjaan IPC selain meningkatkan mutu layanan juga harus berpacu dengan waktu untuk mengantisipasi agar bongkar muat petikemas bisa terus dilayani dengan baik. Mencermati kian meningkatnya arus petikemas, Anwar Sata berharap akselerasi penataan pelabuhan yang mulai dibangun tahun 1877 itu dilakukan IPC bisa lebih gencar lagi sebagai upaya mengantisipasi kelebihan kapasitas. Hal yang sama juga diungkapkan Gemilang Tarigan yang berhadap investasi peralatan di Pelabuhan Tanjung Priok bisa lebih ditingkatkan. Tujuannya agar pelayanan bisa dilakukan lebih cepat lagi. Menanggapi berbagai ekspektasi tersebut, General Manager Pelabuhan Tanjung Priok Ari Henryanto menyatakan kesiapannya mengantisipasi hal tersebut. Menurut Ari, dengan penataan lahan serta penambahan alat bongkar muat, pihaknya optimis sebelum tahun 2015, kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok sudah bias mencapai 9 juta TEUS. Dengan demikian, kecemasan terjadinya kongesti bisa dihindarkan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap peningkatan kelancaran arus barang sekaligus bagian penting dari upaya mengimplementasikan MP3EI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sebagaimana motto IPC: Energizing Trade, Energizing Indonesia. Memajukan perdagangan, memajukan Indonesia.***. [Karnali Faisal]

Sources: http://www.shippingindonesia.com/indonesian-edition/laporan-utama/transformasi-pelabuhan-tanjung-priok-berpacu-meningkatkan-mutu/